Sistem Rating Game

Mungkin kalian sudah sering lihat di media sosial banyak sekali topik yang membicarakan tentang wacana KPAI yang ingin memblokir 15 Game dengan alasan yang cukup tidak masuk akal menurut saya, yaitu mereka beralasan bahwa game tersebut merupakan game yang mengandung kekerasan dan tidak cocok untuk anak-anak.

Perlu kita ketahui pada perkembangan zaman saat ini game tidak hanya diperuntukkan untuk anak-anak saja, tetapi untuk remaja dan dewasa juga. Namun kenyataannya saat ini memang banyak sekali anak-anak yang tidak memainkan game yang sesuai dengan umurnya, terutama kalian bisa melihatnya di rental PS banyak sekali anak kecil yang berumur dibawah 17 tahun memainkan game GTA 5, padahal game tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk orang dengan umur 17 tahun keatas.

Memang diperlukan sedikit pengetahuan untuk mengerti mengenai rating game itu sendiri, dan mungkin para anak kecil tidak mengerti. Namun bagaimana dengan para orang tua mereka ? Bukankah mereka seharusnya mengawasi anaknya dan memberikan game dengan usia yang sesuai dengan mereka, mudah kok untuk mempelajari bagaimana sistem rating game karena di setiap sampul game selalu di tuliskan rating game tersebut misalnya untuk game GTA 5 yang di sampul belakangnya ada gambar :

Nah disitu berarti game GTA 5 itu untuk orang yang sudah berumur 17 tahun keatas, dimananya banyak elemen kekerasan yang intens, darah bahkan elemen sensual. Jelas dengan adanya elemen-elemen tersebut bukan untuk anak-anak bukan ?

Oh iya, bahkan saat ini kemdikbud sudah mengeluarkan postingan resmi di facebook mengenai panduan bagi orang tua untuk mengenal sistem rating game yang saat ini paling sering dipakai yaitu sistem rating ESBR

Untuk rating game Indonesia sendiri, saat ini masih sedang digagas oleh kominfo, mungkin kita tinggal tunggu saja. Jadi ya menurut saya sendiri, sebenarnya bukan game yang salah sampai harus di blokir. Seharusnya saat ini orang tua lebih intens untuk menjaga dan mengawasi anaknya. Jika para orang tua bisa mengawasi anaknya dengan benar, tentu saja sang anak tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif.

Saat mendengarnya sendiri sebenarnya saat itu saya cukup kaget tentang berita ini, bagaimana tidak karena saya sendiri penikmat beberapa game yang rencanya di blokir tersebut. Okelah, segitu saja curhatan hati saya hari ini. Sebagai pengingat saja untuk para orang tua, saat ini zaman sudah berbeda mungkin kalian hanya sadar bahwa kemajuan teknologi sangat pesat namun kalian harus sadar bahwa dampak yang dibawa dari kemajuan teknologi tersebut sangatlah beragam dan harus disikapi dengan bijak.

Pengalaman Musikalisasi Puisi


Musikalisasi Puisi ~ 

Mungkin ada yang pernah musikalisasi puisi, atau paling tidak mendengarnya ? Seharusnya sih kalian paling tidak saat sekolah pernah yang merasakan yang namanya musikalisasi puisi di pelajaran Bahasa Indonesia.

Musikalisasi puisi sendiri berarti menyanyikan, berirama atau menambahkan nada kedalam puisi sehingga bisa dinyanyikan. Nah saya sendiri saat ini sedang disuruh untuk melakukan musikalisasi puisi, dan puisi yang saya bawakan adalah "Senja di Pelabuhan Kecil" karya Chairil Anwar.


~

Senja di Pelabuhan Kecil

buat: Sri Ajati 

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


~

Dalam satu kelas akhirnya kami pun dibagi menjadi beberapa kelompok, dan sialnya semua kelompok saya adalah seorang Laki-laki jadi ya suara kami pas-pasan. Untungnya kami bisa menyanyikannya dengan lumayan bagus, terutama kalau kata teman saya pada saat bagian tengah. Lalu setelah melakukan musikalisasi puisi, dari 2 kelompok digabungkan menjadi satu kelompok dan disuruh untuk merekam musikalisasi puisi kami (Puisi Senja di Pelabuhan Kecil dan Hujan Bulan Juni) dan memasukkannya ke dalam CD. Penasaran ? Berikut videonya :



Gimana ? Bagus ? Menurut saya sendiri sih biasa saja haha. Kalau masih penasaran dengan musikalisasi puisi, kalian bisa kok cari di youtube banyak video seseorang tampil musikalisasi puisi, atau di soundloud juga banyak.

Buku Sendiri !!

Buku Sendiri ~ Sekali lagi saya mohon maaf karena tidak sempat mengurus blog, kemarin-kemarin saya sibuk sekali bahkan sekarangpun saya masih sibuk. Oh iya, ada gambar gembira terutama buat saya sendiri karena .... akhirnya saya sudah bisa membuat sebuah buku (Hooray). Walaupun sebenarnya itu bukan hasil karya sendiri namun juga teman-teman sekelas saya, lalu saya edit dan bentuk menjadi sebuah buku yang saya beri judul "Jumat Kliwon".

Eits tapi jangan beranggapan bahwa buku tersebut berisi tentang cerita-cerita horror, kalian salah besar, buku tersebut berisi tentang puisi-puisi karangan teman-teman saya dan saya sendiri juga. Ada beberapa puisi dari buku tersebut yang sudah saya share di blog sini juga sebagian, dan akan saya update terus nanti kedepannya (Tunggu saja).

Itu kabar gembiranya, namun kabar buruknya saat ini saya sedang smembuat sebuah buku (lagi) untuk tugas sekolahan dalam rangka partisipasi dalam "Program Literasi Sekolah". Dalam program tersebut, setiap sekolah diharuskan mengirim buku untuk berpartisipasi dan sekolah saya salah satunya.

Untuk buku yang kedua saya akan menyusun buku yang berisikan tentang "Teks Eksposisi" mungkin nanti saya akan membahasnya di post lain tentang Teks Eksposisi.

Oh iya, dengan adanya buku ini maka salah satu Resolusi saya di tahun 2016 berarti tercapai. (Lihat Disini) saya sih berharap nantinya akan bisa saya terbitkan ke penerbit dan bisa dibeli oleh kalian para pembaca setia.


Berikut tampilan buku :




Mohon maaf kalau fotonya tidak jelas, karena kamera handphone saya jelek