Prinsip Prinsip Kebahasaan

Prinsip Kebahasaan
A.      Ragam Bahasa Indonesia
Masyarakat Indonesia bersifat kompleks baik dalam sifat, budaya, maupun Bahasa. Hal ini terjadi karena Indonesia terdiri atas beribu pulau, beribu suku bangsa, dan beribu Bahasa daerah. Meskipun demkian munculnya Bahasa Indonesia sebagai pemersatu menjadi fenomena trbukanya macam ragam Bahasa

Ragam Bahasa digunakan oleh rakyat Indonesia karena memiliki nilai komunitatif yang sangat tinggi, yaitu ragam bahsa baku/standar. Biasnya digunakan dalam situasi resmi, surat menyurat, perundang-undangan, karangan ilmiah, buku pelajaran, ceramah, dan pidato

Bahasa Indonesia standar memilliki ciri khas Bahasa yang baik dan benar. Baik, maksudnya penggunaan sesuai kaidah. Sedangkan benar, maksudnya sesuai dengan situasi, lawan bicara, dan tempat Bahasa dipakai. Contoh : Penggunaan Bahasa di kelas (resmi), sedangkan penggunaan dipasar (Tidak resmi) jika dibalik penggunaannya akan menjadi salah

1.       Ragam Bahasa Indonesia erdasarkan geografis/tempat dinamakan (ragam Bahasa dialek Geografis
Misalnya : pemakaian Bahasa Indonesia di Jawa Barat berbeda dengan Jawa Tengah

2.       Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan dialek sosial
Misalnya : Kelompok petani berbeda dengan akademis

3.       Ragam Bahasa baku/standar yaitu, Bahasa berdasarkan aturan-aturan
Misalnya : Bahasa baku dan non baku
Istilah kebahasaan :
1)      Varian/ragam Bahasa idiolek, yaitu variasi/ragam Bahasa bersifat perseorangan
2)      Variasi/ragam Bahasa dialek, yaitu variasi/ragam Bahasa sekelompok orang yang hidup di daerah tertentu
3)      Variasi/ragam Bahasa kronolek, yaitu variasi/ragam Bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang dalam masa waktu tertentu
4)      Variasi/ragam Bahasa sosiolek, yaitu variasi/ragam Bahasa yang berdasarkan pada status,  golongan, kelas sosial penutur. Variasi menyangkut pribadi penutur. Contoh : usia, pendidikan, jenis kelamin, perceraian, kegiatan ekonomi
5)      Variasi/ragam Bahasa akrolek ,yaitu variasi/ragam Bahasa yang dianggap lebih tinggi
6)      Variasi/ragam Bahasa basilek, yaitu variasi/ragam Bahasa yang kurang bergengsi
7)      Variasi/ragam Bahasa slang, yaitu Variasi/ragam Bahasa yang khusus (Contoh : Graffiti)
8)      Variasi/ragam Bahasa kolokial, yaitu variasi/ragam Bahasa sehari-hari yang cenderung menyingkat kata
9)      Variasi/ragam Bahasa Jargon, yaitu variasi/ragam Bahasa untuk kelompok sosial tertentu
10)   Variasi/ragam Bahasa argot, yaitu variasi/ragam Bahasa terbatas oleh profesi dan bersifat rahasia
11)   Variasi/ragam Bahasa ken,  yaitu ragam Bahasa yang bersifat memelas dan kepura-puraan

B.      Pembakuan Bahasa Indonesia
1.       Tulisan Bahasa Indonesia
Dalam sejarah perkembangan Bahasa, awalnya bangsa Indonesia belum mengenali yang namanya huruf. Kedatangan Agama Hindu ke Indonesia membuat dikenalnya huruf palawa. Lalu datangnya pedagang arab, Gujarat, pasai membawa pengaruh tulisan arab yang dipakai oleh orang-orang islam. Lalu selanjutnya orang Indonesia mulai mengenali huruf melayu/latin

2.       Ejaan
a.       Ejaan Ch.A.Van Ophuisen (1901)
b.      Ejaan Republik (Ejaan Soeandi) (1947)
c.       Ejaan yang disempurnakan (1972)

3.       Kosa kata
Kosa kata sendiri bisa dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

C.      Fungsi Bahasa Baku

1)      Berfungsi sebagai pemersatu
2)      Berfungsi sebagai penanda kepibradian
3)      Berfungsi penambah kewibawaan
4)      Berfungsi sebagai kerangka acuan dan patokan
Jika ingin menggunakann atau mengcopy, sertakanlah nama sang pembuat karya dan blog sastra-diary.blogspot.com

=> Gunakanlah selalu bahasa yang sopan
=> Dilarang Spam
=> Dilarang meninggalkan link aktif
=> Usahakan tidak Anonymous
=> Sebarkan Jika Suka :)