Kumpulan Puisi (10)


Maaf nih sebelumnya karena tidak bisa update beberapa hari ini. Kebetulan saat ini komputer saya sedang rusak jadi agak sulit memposting sebuah post, inipun saya membuatnya di Notebook yang sering dipakai oleh kakak saya. Langsung saja, berikut adalah puisi buatan teman saya yang bernama Dian Nita Sari :

Gelora Kejayaan


Dunia hapuskan arti senyumannya
Bumi hentikan rotasi putarannya
Laut pun tumpahkan genangan airnya
Hingga daratan teteskan air mata laranya
Berharap insan akan menghiburnya

Alasan bumi meliput halusinasi
Lingkarnya terselubung ambisi demi ambisi 
Misi sengsarakan dunia menjadi ajang kompetisi
Tanda karakter citra bangsa tak terisi

Pertumpahan darah para penjajah keji
Manfaatkan peluang dan kondisi
Demi ciptakan Indonesia mati
Demi keserakahan nan jaya berdiri

Kemerdekaan yang lama menanti
Tak mematahkan semangat abadi
Demi Indonesia yang dijunjung tinggi
Ia kerahkan seluruh raga nan gigih

Berjuang dan terus berjuang
Beribu-ribu nyawa pun hilang
Dalam gelora para pejuang
Sampai semua darah terbuang

Saat titik darah penghabisan
Melangkah menjauhi kesia-siaan
Seluruh jiwa dipertaruhkan
Berbuah indahnya kemerdekaan

Wahai anak bangsa terpercaya
Berpijak ditanah indah budaya
Pondasi pun kokoh takkan goyah
Hindari lubang piluteraniyaya
Terbayang pahlawan bersusah payah
Perjuangkan budaya dan terus berkarya
Demi kita generasi bangsa bercahaya
Teguhkan hati terangkan semua daya
Untuk kemajuan Indonesia jaya

-

Pelipur Laraku


Dikeheningan malam
Terlihat awan begitu kelam
Bulan pun tersenyum muram
Hingga mata hatiku seakan terpejam

Duduk dalam kesendirian
Bersandar pada kenangan
Terlarut dalam ragam kesedihan
Akan segala kehancuran

Namun sang Ilahi dating
Menolongku dari segala kedukaan
Memberiku terangnya bintang
Menuntunku ke sinar benderan

Dalam doa kupanjatkan
Apa saja selalu kupintakan
Kebutuhan menjadi keserakahan
Tak tersadar bahwa hati dibutakan

Tuhan, maafkan aku tuhan
Aku hidup untuk berkewajiban
Namun aku juga yang melalaikan
Menjauhi semua yang diperintahkan

Tapi mengapa?  Mengapa tuhan?
Mengapa kau selalu beri aku jalan
Saat semua tak dapat ku andalkan
Namun kau ada dan bertahan
Pada jejak yang kulangkahkan

Tuhan…
Kau lah pelipur laraku
Terima kasih Tuhanku, Ya ALLAH.

-

Detik Kesunyian


Dikeheningan malam itu
Aku bergelimang kegelapanku
Yang kurasakan selalu
Membuatku seperti debu
Yang goyah oleh angin itu
Dan hujan yang diciptkan-Mu
Untuk arti sendiri dalam hidupku
Bagiku hujan dan angin itu
Adalah kesedihan dan tangisanku

Pandanganku pada langit kelam
Cahaya bulan pun meredup muram
Seakan-akan mulai tenggelam

Dan aku terbaring sambil melangkahkan
Untuk mimpi yang tak bisa kubangkitkan
Dalam gelap gulita lorong kesepian
Keramaian bahagia pun tak kudapatkan


Mungkin awan hitam tersenyum
Melawan badai yang menerjang
Namun hidupku tak serupa senyumnya
Dunia fana, namun bagiku maya

Kata Tanya memenuhi memori
Mengapa tuhan membiarkan ku seperti ini
Terus menerus dalam keheningan ini
Bahagia datang namun pergi lagi
Keterpurukkan silih berganti
Sampai aku terjatuh merintih
Namun apalah dayaku ini
Dengan keyakinan yang mengiringi
Aku pasti bertemu kebahagiaan sejati 

-

Narkoba


Langkah kaki menelusuri waktu
Menendang sayu terhompak debu
Terhalang kenyataan dunia terpilu
Namun tak mampu melawan peluh

Ku terpikir meniadakan semua itu
Dengan serpihan obat aku terpaku
Tak ku sadari  itu membunuh
Buat duniaku seolah kalbu

Jahatnya kau buatku terjatuh
Entah mengapaku memelukmu
Terus dan terus mencarimu
Walaupun aku tahu

Kau adalah serpihan debu
Dalam penderitaanku
Seharusnya aku tak bertaruh
Utamakan dirimu daripada nyawaku

Oh sungguh bodohnya aku
Aku termangu olehmu
Terkira kau selalu mampu
Menyelesaikan problemaku

Tapi kau malah rasuki tubuhku
Ingin lagi dan lagi menyentuhmu
Buatku seolah menggebu-gebu
Terbayang tanpamu aku tak mampu

Narkoba, Akan kubuktikan padamu
Aku sanggup danmampu
Membuangmu jauh-jauh
Melemparmu dari laraku

Narkoba…
Aku membencimu!
Jika ingin menggunakann atau mengcopy, sertakanlah nama sang pembuat karya dan blog sastra-diary.blogspot.com

1 comments:

indah indah bgt puisinya... mantaps..

=> Gunakanlah selalu bahasa yang sopan
=> Dilarang Spam
=> Dilarang meninggalkan link aktif
=> Usahakan tidak Anonymous
=> Sebarkan Jika Suka :)